Jumat, 06 Januari 2012

SUMEDANG,Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kab. Sumedang sudah membangun sebagian kios darurat untuk menampung para pedagang di Pasar Wado yang kiosnya hangus terbakar. Dari kios yang terbakar sebanyak 112 kios, kios darurat yang sudah dibangun sekira 27 kios atau mencapai 25 persennya.
Sementara kios yang terbakar itu, hampir setengahnya dari jumlah kios di Pasar Wado seluruhnya sebanyak 230 kios. “Kios darurat yang sudah dibangun itu, sudah langsung diisi oleh para pedagang supaya mereka tetap bisa berjualan. Sementara untuk pedagang lainnya, hingga kini masih membantu kami membenahi dan membangun kios darurat lainnya,” ujar Kepala Disperindag Kab. Sumedang, Drs. H. Ramdan R. Dedy, M.Si., ketika ditemui di kantornya, Jumat (6/1).
Menurut dia, kios darurat yang sedang dan akan dibangun, seluruhnya sebanyak 112 kios sesuai jumlah kios yang terbakar. Bentuknya, dinilai sederhana dengan kontruksi kayu dan beratapkan asbes sehubungan sifatnya sementara. Yang penting, para pedagang bisa segera berjualan kembali. Pembangunan kios darurat tersebut, ditempatkan di lahan-lahan parkir di dalam pasar. Sementara lahan parkir untuk kendaraan dipindahkan ke terminal. “Kita menargetkan, pembangunan kios darurat semuanya bisa selesai minggu ini,” kata Ramdan.
Dikatakan, pihaknya menghimbau kepada para pedagang untuk bersabar berjualan di kios-kios darurat sampai April mendatang. Pasalnya, Pemkab Sumedang akan
membangun kembali kios-kios yang terbakar. Biaya pembangunannya sudah dianggarkan dalam APBD II Pemkab Sumedang yang nilainya ditaksir Rp 2 miliar.
“Dikarenakan proses pembangunannya harus menunggu pengadministrasian anggaran termasuk proses pelelangan projek, sehingga pembangunannya baru bisa dilaksanakan sekitar April nanti. Kita upayakan, pembangunan kiosnya bisa selesai sebelum Lebaran Idul Fitri, Agustus nanti,” tuturnya.
Lebih jauh Ramdan menjelaskan, pembangunan kembali kios-kios yang terbakar itu, sekaligus akan dibarengkan dengan penataan Pasar Wado. Selain penataan tata letak kios, lapak dan PKL (pedagang kaki lima), juga Pasar Wado akan dilakukan pelebaran dan perluasan, terutama akses jalannya.
“Memang ada lahan warga yang belum dibebaskan sehingga menghalangi akses jalan masuk ke pasar. Nah dalam penataan nanti, sekalian kita akan melakukan pelebaran dan perluasan pasar. Sebab kita juga ingin menjadikan Pasar Wado ini menjadi sentra perdagangan dan pengembangan ekonomi di wilayah Sumedang timur. Karena yang berbelanja ke Pasar Wado itu, ada yang dari Malangbong, Garut dan juga Bantarujeg, Majalengka,” tuturnya.

0 komentar:

Posting Komentar