Rabu, 30 November 2011

KPSJ Berharap Pemkab Peduli

JATINANGOR,(GM)-
Pengurus Komunitas Peduli Sampah Jatinangor (KPSJ) sangat berharap Pemkab Sumedang memberikan anggaran stimulan. Sebab selama mengelola sampah di Jatinangor, setiap bulan KPSJ selalu nombok Rp 8,5 juta.

Demikian disampaikan Ceceng Syarif Hidayat, pengurus KPSJ saat ditemui "GM" di sekretariatnya di kantor Kec. Jatinangor, Rabu (30/11). Menurutnya, pengurus KPSJ selalu kelabakan menutupi anggaran tersebut. Akibatnya, petugas lapangan banyak yang dirumahkan.

Dikatakan, KPSJ terus berupaya mengatasi permasalahan sampah di Jatinangor dengan mempekerjakan 17 petugas lapangan dan 5 pengurus. "Awalnya 25 orang petugas lapangan namun kini menurun karena kami kesulitan membayarnya," katanya.

Menurut Ceceng, 17 petugas lapangan ini setiap harinya harus dibayar sebesar Rp 25 ribu/orang. Mereka memiliki area tugas untuk mengangkut sampah di 540 titik. "Kita sebar petugas dari pagi hingga siang," katanya.

Sementara kontribusi dari masyarakat masih kurang, mengingat hasil kutipan setiap bulannya tidak lebih dari Rp 15 juta. Padahal, idealnya anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp 25 juta. "Apa boleh buat, banyak pengurus KPSJ yang belum mendapat upah karena kami mendahulukan petugas lapangan," kata Ceceng.

Pengeluaran anggaran setiap bulan sendiri terdiri atas Rp 16,5 juta untuk upah petugas lapangan dan 22 pengurus KPSJ, Rp 3 juta untuk sewa kendaraaan, dan operasional Rp 4 juta. "Total yang dikeluarkan Rp 23,5 juta. Sementara pendapatan setiap bulan hanya Rp 15 juta. Jelas setiap bulannya kami selalu nombok Rp 8,5 juta. Untuk mengatasinya, kami sampai 'ngemis' ke perintis KPSJ dan donatur lainnya," ujarnya.

Sementara anggota Komisi D DPRD Kab. Sumedang, Dadang Rochmawan menyatakan, pihaknya menyayangkan Pemda Sumedang yang mencoret anggaran untuk kebersihan di wilayah Jatinangor. Padahal Jatinangor merupakan barometer perkembangan Sumedang dan KPSJ merupakan salah satu bentuk kepedulian warga yang harus direspons.

0 komentar:

Posting Komentar